Pengaruh Starlink dengan Kondisi Internet di Indonesia

Halo, readers

Baru-baru ini viral sebuah berita tentang kedatangan Starlink di Indonesia, ini tentu saja disambut dengan sangat baik oleh warga Indonesia, terutama warga pelosok. Tapi apa sih sebenarnya Starlink itu? Seperti biasa, simak baik-baik

Pengertian Starlink

Starlink adalah sebuah jaringan satelit dari perusahaan SpaceX yang dimilki oleh salah satu orang terkaya di dunia, yaitu Elon Musk akhir-akhir ini ia juga membeli twitter dan mengubahnya menjadi X seperti nama perusahaan luar angkasa-nya dan Elon Musk juga salah satu founder dari merk kendaraan Tesla. Sehingga sangat tidak mustahil Elon Musk membuat jaringan satelit, Starlink.

Starlink adalah konstelasi satelit komunikasi kecil di orbit rendah bumi, dirancang untuk menggantikan ketergantungan pada kabel bawah laut untuk akses internet. 

Konstelasi satelit kecil Starlink di orbit rendah bumi menawarkan potensi akses internet global, memungkinkan konektivitas di mana pun di dunia.

Proyek Starlink sejauh ini telah menelan biaya sekitar $10 miliar, dengan potensi tambahan $10 miliar dalam enam bulan ke depan.

Sebelum masuk ke Indonesia, Starlink sendiri telah menyediakan layanan internet ke Ukraina selama perang. Jaringan ini memungkinkan warga Ukraina untuk terhubung ke internet bahkan di kota-kota yang sangat terlindungi, dan memungkinkan drone Ukraina menemukan dan menargetkan tank Rusia menggunakan koordinat GPS yang tepat. Hal ini terbukti menjadi alat yang efektif melawan pasukan Rusia, karena mengganggu jalur pasokan mereka. Perusahaan telah mengirimkan ratusan terminal satelit Starlink ke Ukraina sejak invasi.

Starlink telah memberi Ukraina sistem komunikasi yang aman dan andal, menjadikan mereka lebih gesit dan sukses dalam pertempuran melawan Rusia.

Keterlibatan Elon musk dalam politik internasional, termasuk rencana perdamaian untuk Ukraina, menimbulkan pertanyaan tentang penggunaan Starlink sebagai alat tawar-menawar.

Dibalik keterlibatannya, Starlink menjadi salah satu perusahaan teknologi sipil pertama yang memberikan dampak signifikan dalam peperangan, mempelopori penggunaan teknologi satelit dalam operasi militer.

Keberhasilan Starlink dapat menginspirasi perusahaan lain untuk berkontribusi pada upaya militer, memanfaatkan kemajuan teknologi satelit untuk meningkatkan kemampuan militer di seluruh dunia.

Starlink dipastikan akan masuk ke Indonesia sebagai penyedia layanan internet. Jaringan satelit tersebut akan menggandeng penyelenggara jasa interkoneksi internet lokal.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan operasional Starlink di Indonesia akan dimulai di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Lebih lanjut, Budi Arie mengatakan Starlink mengantongi izin operasi secara nasional untuk B2C atau ritel. Artinya, jika uji coba di Starlink berjalan lancar, internet satelit tersebut juga bisa melayani masyarakat Indonesia di berbagai wilayah.

Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Wayan Toni Supriyanto memaparkan bahwa Starlink mengajukan dua izin operasi di Indonesia. Masing-masing sebagai penyedia VSAT dan penyelenggara internet (ISP).

Untuk layanan VSAT, perusahaan milik Elon Musk tersebut sudah membangun hub dan infrastruktur lainnya.

Dia menjelaskan Starlink berencana beroperasi secara nasional dan menjual akses internet secara ritel. Namun, bisnis itu baru bisa dijalankan setelah Starlink mendapatkan izin ISP.

Untuk layanan VSAT, lanjut Wayan, perusahaan milik Elon Musk tersebut sudah membangun hub dan infrastruktur lainnya. Ia menjelaskan bahwa VSAT Starlink akan digunakan sebagai backhaul, yaitu infrastruktur yang menghubungkan jaringan internet global ke perusahaan penyedia layanan internet di RI.

Namun, Wayan menegaskan bahwa perusahaan yang mengelola layanan Starlink di Indonesia adalah perusahaan yang berdomisili di Indonesia, bukan Starlink global.


Spesifikasi Starlink dan Router

Berikut spesifikasi dari Starlink:


Antena: Phased Array Elektronik

Orientasi: Orientasi Mandiri dengan Motor

Peringkat Lingkungan: IP54

Kemampuan: Mencairkan Salju Hingga 40 mm/jam (1,5inci/jam)

Suhu Pengoperasian: -30°C hingga 50°C (-22°F hingga 122°F)

Bidang Pandang: 110°

Rata-rata Penggunaan Daya: 50-75 W


Berikut spesifikasi dari Router Wi-Fi Starlink:


Teknologi Wi-Fi: Standar IEEE 802.11a/b/g/n/ac

Wi-Fi 6 Wi-Fi 5

Radio Dual Band - 3 x 3 MIMO

Keamanan WPA2

Peringkat Lingkungan IP54, dikonfigurasi untuk penggunaan dalam ruangan

Rentang Hingga 185 m² (2000 kaki persegi)

Suhu Pengoperasian -30°C hingga 50°C (-22°F hingga 122°F)

Kompatibilitas Mesh Kompatibel dengan hingga 3 node Mesh Starlink


Kelebihan dari Starlink

Simak kelebihan menggunakan Starlink di bawah ini:

1. Kuota Tanpa Batas, Jangka Waktu Tentukan Sendiri

Stralink menawarkan layanan internet tanpa batas kuota dengan kualitas terjamin bahkan hingga ke wilayah terpencil. Terlebih lagi, paket langganan bulanan Starlink bisa dibeli tanpa kontrak atau komitmen jangka panjang.

2. Tahan Cuaca

Tidak perlu takut perangkat tumbang saat cuaca ekstrem, Starlink didesain untuk tahan di hujan es, hujan lebat, hingga angin kencang. Bahkan, Starlink punya fitur mencairkan salju ketika dibutuhkan.

3. Internet Stabil

Starlink memiliki satelit yang berada di Low Earth Orbit alias hanya 550 km dari bumi. Dengan jarak yang tergolong dekat, internet yang dihasilkan lebih stabil.

4. Waktu perpindahan data lebih cepat 

Starlink memakai satelit LEO untuk cepat menyalurkan internet. Satelit ini memiliki latensi atau waktu perpindahan data lebih kecil daripada satelit GEO karena posisinya lebih rendah. 

Satelit GEO memiliki latensi sekitar 477 milidetik sedangkan satelit LEO memiliki latensi kurang dari 27 milidetik. 

Artinya, Starlink dapat menyalurkan data yang lebih cepat dibandingkan layanan internet lain.

5. Transmisi data cepat 

Starlink diklaim memiliki kecepatan transmisi data awal pada 100 Mbps untuk hilir dan 20Mbps untuk hulu. Namun, akan dikembangkan menjadi 1Gbps untuk hilir Kenyataannya, hasil uji menunjukkan Starlink memberikan kecepatan transmisi data lebih cepat dari yang dijanjikan, mencapai 222Mbps dan 24 Mbps. 

6. Terminal Starlink mudah dipasang 

Internet Starlink praktis digunakan, dengan cara merakit terminal persegi berukuran 30,5 cm, antena, dan kabel yang terkonteksi ke router WiFi. Alat ini dapat dipasang di permukaan datar apapun termasuk tanah atau atap.

Kit milik Starlink dilengkapi panduan pemasangan dan instruksi unduh aplikasi Starlink untuk menyiapkan perangkat. Proses pemasangannya singkat kurang dari 30 menit. 

7. Bisa menjangkau daerah terpencil

Starlink menyediakan layanan internet tanpa bergantung pada infrastruktur telekomunikasi fisik dan konvensional seperti kabel panjang. Karena itu, layanan ini memungkinkan disediakan hingga daerah terpencil. 

Starlink bahkan dapat bekerja saat jalur telekomunikasi putus dan mati listrik.


Kekurangan dari Starlink

Meskipun memiliki sederet keunggulan, Starlink memiliki sejumlah kekurangan yang dapat memengaruhi layanan internetnya. Berikut beberapa kekurangan Starlink. 

1. Letak terminal internet wajib minim halangan

Terminal Starlink harus diposisikan di area dengan pemandangan langit tanpa halangan. Perangkat ini tidak boleh ditempatkan di dekat pohon atau bangunan tinggi. Starlink bekerja paling baik jika ditempatkan di tanah terbuka atau di atas atap.  Pasalnya, frekuensi jaringannya tidak akan dihalangi penghalang fisik maupun gangguan cuaca. 

2. Lebih mahal dari layanan lain 

Diberitakan Kompas.com, Jumat (17/5/2024), Starlink memiliki harga berlangganan yang lebih mahal daripada penyedia layanan internet asal Indonesia. 

Perangkat Starlink dibanderol dengan harga Rp. 7.800.000 belum termasuk biaya langganan yang sangat fantastis dibanding dengan provider lokal dengan kecepatan mencapai 250 Mbps berkisar Rp 400.000-Rp 500.000 per bulan. Sementara langganan Starlink dibanderol Rp 750.000 per bulan. 

3. Lebih cocok untuk wilayah terpencil 

Starlink diciptakan untuk menjangkau wilayah terpencil. Namun, layanan ini dikabarkan tidak tepat dipakai di daerah perkotaan karena wilayah yang padat dapat mengganggu sinyalnya.


Itulah penjelasan dari Pengaruh Starlink dengan Kondisi Internet di Indonesia, jika ada kekurangan admin mohon maaf sebesar-besarnya. Sampai ketemu di lain waktu.


Penulis : Firman Rizki

Komentar